PERPADUAN SISTEMIK-ORGANIK MENUJU PERPADUAN EPISTEMIK: DILEMA INTEGRASI PESANTREN DAN PERGURUAN TINGGI

Published : 2023-03-25 | Abstract viewsc: 112 | PDF views: 113
------------------------------------------------------------------------------------------------
: Nor Salam Salam(1*), Irsyaddur Rofiq Rofiq(2),

(1) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan
(2) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan
(*) Corresponding Author

Abstract


kajian ini dilatarbelakangi oleh penilaian yang di satu sisi menempatkan lembaga pendidikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang jumud, sementara di sisi lain, tidak jarang yang memandang bahwa pesantren begitu adaptif dalam merespon tantang zaman. Salah satunya adalah eskalasi pesantren yang memiliki lembaga pendidikan tinggi, mulai dari yang berstatus sekolah tinggi hingga universitas. Namun tentu saja, berdirinya perguruan tinggi di lingkungan pesantren menjadi dilema tersendiri jika disadari sejak awal bahwa hadirnya lembaga pendidikan tersebut tentu sulit untuk menggeser “fanatisme” yang tertanam dalam civitas pesantren akan kepesantrenannya itu. Kemungkinan sebaliknya, bisa saja, “fanatisme” akan perguruan tinggi bagi para civitas akademiknya sedikit menguras “keberimanan” terhadap pesantren.

Atas dasar itu, kajian ini mencoba untuk menelaah perpaduan antara pesantren dan perguruan tinggi dalam rangka membuktikan adanya dilema yang dimaksudkan. Melalui artikel ini, jika penelitian yang ada membuktikan keberhasilan integrasi pesantren dan perguruan tinggi melalui istilah perpaduan sistemik-organik, maka hemat penulis, yang harus dilakukan sebagai pengembangan integrasi keilmuan antara pesantren dan perguruan tinggi adalah integrasi pada tataran epistemik. Melalui perpaduan epistemik ini, diharapkan mampu melahirkan karya-karya orisinal dari pesantren melalui bahts al-kutub yang memadukan antara penguasaan konten dan kemampuan metodologis.


Keywords


Pesantren, Perguruan Tinggi, Integrasi Epistemik.

Full Text:

PDF

References


Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III (Jakarta: Kencana, 2014).

Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu (Jakarta: Rajawali Pers, 2006).

Bizawie, Zainul Milal, Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad (Jakarta: Pustaka Compass, 2014).

Bizawie, Zainul Milal, Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945) (Jakarta: Pustaka Compass, 2016).

Bruinessen, Martin Van, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat (Yogyakarta: Gading Publishing, 2012).

Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010).

Ma’arif, Syamsul, Pesantren Inklusif Berbasis Kearifan Lokal (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2015).

Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1997).

Mahfudh, MA. Sahal, Nuansa Fiqh Sosial (Yogyakarta: LkiS, 2011).

Maksudin, dkk., Dialektika Pendekatan Berfikir Menuju Paradigma Integrasi (Yogykarta: SUKA-Press, 2018).

Minhaji, Akh., Tradisi Akademik di Perguruan Tinggi (Yogyakarta: SUKA-Press, 2013).

Mubaraq, Zulfi, Tafsir Jihad: Menyingkap Tabir Fenomena Terorisme Global (Malang: UIN-Maliki Press, 2011).

Muhdi, Ahmad Adip, Manajemen Pendidikan Terpadu Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Islam: Studi di Ma’had Dalwa Bangil dan Pondok Ngalah Purwosari Pasuruan (t.tp.: Cipta Pustaka Utama, 2017).

Myers, Eugene A., Zaman Keemasan Islam: Para Ilmuwan Muslim dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Barat (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003).

Nafis, M. Muntahibun, Pesantren Pluralis: Peran Pesantren Ngalah dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Pluralisme di Tengah Masyarakat yang Multikultural (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani, 2017).

Rahardjo, M. Dawam, Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta: LP3ES, 1974).

Saifulah, “Dakwah Multikultural Pesantren Ngalah dalam Meredam Radkalisme Agama”, Islamica: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 8, No. 2, Maret 2014.

Shihab, M. Quraish, “Membumikan” al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2004).

Siradj, Said Aqil, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi (Bandung: Mizan, 2006).

Umiarso dan Elbadiansyah, Interaksionisme Simbolik dari Era Klasik hingga Modern (Jakarta: Rajawali Pers, 2014).

Zahro, Ahmad, Tradisi Intelektual Nahdlatul Ulama (Yogyakarta: LkiS, 2004).


Article metrics

Abstract views : 112 | views : 113


DOI: http://dx.doi.org/10.32478/jis.v5i1.1506

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Journal Islamic Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.